Trendingmanado.com– -Ratusan warga antusias membeli pangan murah saat Launching Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak Nasional secara Hybrid, di Lapangan Maesa Perkamil, Manado, Senin 26 Juni 2023.
Tampak hadir Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang diwakili Plt Kepala Dinas Pangan Provinsi Sulut Praseno Hadi, Kepala Bulog Abdul Muis, Perwakilan Bank Indonesia.
Secara hybrid dihadiri Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Wakil Menteri BUMN, Kepala BPN.
Praseno Hadi mengatakan, sesuai instruksi pemerintah pusat, seluruh Indonesia, sampai di provinsi dan kabupaten/kota melaksanakan Gerakan Pangan Murah dengan seluruh stakeholder terkait.
“Di Sulut ini saya didampingi Bulog, OJK, Bank Indonesia, camat dan lurah. Semua bersama-sama bergotong royong melaksanakan gerakan pangan murah,” ujarnya.
Menurutnya, GPM dilaksanakan untuk menstabilkan stok pangan, menjaga stabilisasi harga agar masyarakat dapat membeli pangan murah apalagi menjelang hari Raya Idul Adha.
“Pak Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw berpesan kepada masyarakat agar memanfaatkan Gerakan Pangan Murah ini. Dengan harga sembako yang murah,” ujarnya.
Selain itu, dia meminta masyarakat jangan takut, karena pasokan pangan aman. “Kami dengan Satgas Pangan beserta Polda dan TNI dan seluruh unsur terkait melakukan operasi pasar dengan harga murah. Dengan pasokan aman sampai Desember,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Bulog Abdul Muis mengatakan, dengan ketersediaan beras 2.500 ton dan GPM 2000 ton, akan memperkuat ketersediaan beras di Provinsi Sulut.
“Sesuai dengan petunjuk Pak Gubernur Sulut kepada kami agar operasi pasar dapat dilakukan setiap hari sampai 31 Desember. Jadi kami terus menggelontorkan beras setiap hari,” ungkapnya.
Menurut Muis, pada launching GPM hari ini, pihaknya menyiapkan 100 ton untuk Sulut. Untuk di Perkamil 20 ton sesuai kebutuhan. “Kalau kurang kita akan tambah sampai 500 ton. Untuk minyak goreng kita siapkan 3.000 ton dengan harga murah,” pungkasnya.
Diketahui, kegiatan tersebut diinisiasi Badan Pangan Nasional, Pemprov Sulut, Bulog dan stakeholder terkait. (*)