Trendingmanado.com– Sikap pemerintah Indonesia yang berprinsip non-block sejak Presiden pertama RI Ir Soekarno memberikan keuntungan pada perdagangan internasional.
Hal ini dikatakan pengamat ekonomi Dr Frederik G Worang, kepada media. “Kita lihat saja Jumat lalu penjelasan yang diberikan oleh Gubernur Bank Indonesia yang menggunakan istilah diversifikasi untuk menggunakan mata uang selain dollar Amerika dalam perdagangan/bisnis internasional,” ungkapnya.
Frederik Worang mendukung komentar dari Gubernur Bank Indonesia saat memberikan keterangan soal fenomena dedolarisasi yang diisukan oleh media setelah terjadi kesepakatan lima negara Brazil, Russia, India, China dan South Africa untuk melepaskan dollar Amerika (dedolarisasi).
Worang menambahkan, Pemerintah Indonesia sangat rasional dalam menentukan kebijakan moneter dan perdagangan luar negeri. “Pemerintah Indonesia tidak berpihak pada satu kekuatan ekonomi dunia tapi berpihak pada kepentingan rakyat Indonesia. Diversifikasi mata uang dalam perdagangan internasional tujuan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada satu mata uang yaitu dollar Amerika,” sambungnya.
Selanjutnya, dijelaskan akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi ini, perlu diketahui walaupun China yang mempelopori dedolarisasi, tapi China banyak membeli obligasi Amerika dalam bentuk dollar Amerika. “Dan, perdagangan dunia saat ini masih didominasi dengan penggunaan dollar Amerika,” tandasnya.(*)