Kemasyarakatan

Peringati Hari Perempuan Internasional, Ini Tokoh Perempuan Kebanggaan Minahasa Tempo Dulu

Trendingmanado.com— Dalam memperingati Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day yang jatuh pada setiap tanggal 8 Maret setiap tahun, tak ada salahnya mengulas tokoh-tokoh perempuan Minahasa yang membanggakan. “Mereka adalah perempuan-perempuan yang menjadi pionir di bidangnya,” ungkap budayawan Minahasa, Bode Talumewo.

Ia mengungkap beberapa nama dengan profesi-profesi yang mereka tekuni. Ada yang berlatarbelakang guru, pegawai, dokter, sarjana hukum sampai walikota pertama. Simak daftarnya:

  1. Wilhelmina J. Mien Warokka: guru perempuan pribumi pertama di Sekolah Nona (Meisjesschool) Tomohon,
  2. Pahlawan Nasional RI Maria C.J. Walanda-Maramis: tokoh emansipasi perempuan di Indonesia Timur,
  3. Wulankajes R.W.M. Ratulangie: perempuan Indonesia pertama meraih Akte Klein-Ambtenaars Examens (ujian calon pegawai rendahan), kakak sulung Dr. Sam Ratulangi,
  4. Wulan Ratulangie: perempuan Indonesia pertama yang dapat ijazah Hulpacte (akte guru), kakak ke-2 Dr. Sam Ratulangi, Pucuk Pimpinan organisasi PIKAT,
  5. Albertine J.H. Kandou: perempuan Indonesia pertama yang dapat Akte-examens Lagere Onderwijzer (ijazah ujian guru sekolah dasar), pemakalah Kongres Perempuan Indonesia pertama (asal usul Hari Ibu 22 Desember 1928),
  6. dr. Marie E. Thomas: dokter perempuan pertama Indonesia,
  7. dr. Anna A. Warouw: dokter perempuan kedua Indonesia,
  8. Dra. A.M. Tine Waworuntu: walikota perempuan pertama Indonesia,
  9. Prof. Mr. Annie Abas-Manoppo: sarjana hukum perempuan pertama Indonesia, guru besar perempuan pertama Indonesia, Rektor Universitas Sumatera Utara,
  10. Stientje Adam: pembicara Kongres Pemuda Indonesia I tahun 1926 (makalah tentang perempuan Minahasa),
  11. Johanna Masdani-Tumbuan: pembaca teks Poetoesan Kongres (Sumpah Pemuda) pada Kongres Pemuda Indonesia II bulan Oktober 1928,
  12. W.B. Nona Watuseke-Politton: pendiri Universitas Pinaesaan (cikal bakal Unsrat dan Unima),
  13. Brigjen. Pol. Jeanne Mandagi: Jenderal perempuan pertama Indonesia, dan
  14. Prof. Dr. Emilia A. Zus Ratulangi: disebut2 sebagai anggota parlemen perempuan pertama & termuda (KNIP/DPR-RI), anak Dr. Sam Ratulangi.

Melihat capaian-capaian perempuan Minahasa di zaman sebelum kemerdekaan RI, Talumewo pun mengajak, perempuan Minahasa untuk tidak kalah bersaing di era yang terus berkembang ini. “Perempuan Sulut sekarang jangan kalah aksi dan prestasi seperti tokoh-tokoh perempuan Minahasa tempo dulu,” pesannya.

Peringatan Hari Perempuan Internasional adalah untuk menghargai prestasi para perempuan serta untuk memperjuangkan kesetaraan bagi seluruh perempuan di seluruh dunia. Dalam laman resmi International Women’s Day disebutkan, Hari Perempuan Internasional bermula saat 15.000 perempuan melakukan aksi demo di New York, Amerika Serikat. Saat itu mereka menyuarakan hak tentang peningkatan standar upah dan pemangkasan jam kerja pada tahun 1908.(red-01)

 

Postingan Lainnya

Perkuat Pengawasan Partisipatif Masyarakat, Bawaslu Sulut Gandeng Elemen Masyarakat Terkait Pengawasan Pengadaan dan Distribusi Perlengkapan Tungsura Dalam Pilkada

Andhika

Prof Dr (HC) Olly Dondokambey Kembali Terima Penghargaan Perluasan Jaminan Ketenagakerjaan

red01

Hadiri Ibadah Agung Hapsa PKB GMIM, Gubernur Olly Ungkapkan Rasa Terima Kasihnya di Penghujung Periode Kepemimpinan

red01